Kamis, 24 Mei 2012

IMPIAN TEKNOLOGI HIJAU MASA DEPAN, DARI INDONESIA, OLEH INDONESIA, UNTUK INDONESIA

Oleh Zulfatin Rahmahani
SMA N 1 Sewon XI IPA 1

Pada zaman yang modern ini, hampir semua orang di Indonesia mengenal teknologi, mulai dari alat transportasi, alat komunikasi, peralatan sehari-hari, hingga internet dan situs jejaring sosial. Tidak dapat dipungkiri, teknologi memegang peran penting dalam kehidupan manusia. Semua jenis teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitasnya. Bayangkan saja, jika lampu tidak pernah ditemukan, apa yang akan terjadi? Malam hari akan menjadi gelap gulita bukan? Tidak ada teknologi, manusia tentu akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari mereka.  Beberapa orang memang ahli dalam memanfaatkan kemajuan teknologi, tetapi tidak sedikit dari mereka yang kurang bisa memanfaatkannya dengan bijak.

Sudah bukan merupakan suatu rahasia lagi bahwa masyarakat Indonesia memiliki sifat konsumtif yang tinggi, berbanding terbalik dengan produktivitasnya yang rendah. Hampir semua alat pemenuh kebutuhan yang menggunakan teknologi di Indonesia adalah impor. Mulai dari teknologi transportasi seperti pesawat terbang, mobil, sepeda motor, kendaraan berat, komputer, laptop, telepon genggam hingga pulpen sekalipun adalah merupakan barang impor buatan bukan negara kita. Indonesia sekarang mulai bisa tersenyum karena beberapa anak negeri sudah bisa memproduksi netbook dan merakit pesawat sendiri. Walaupun barang-barang yang dirakit masih didatangkan dari luar negeri, tetap merupakan suatu kemajuan yang membanggakan bagi negara kita. Ini merupakan prestasi anak negeri yang menjadi angin segar di sela-sela ricuhnya demo kenaikan  harga BBM.
            Semua orang tahu pemerintah akan segera menaikkan harga BBM. Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang memprotes kebijakan pemerintah itu. Tetapi saya tidak mau dan tidak akan ikut campur. Kenapa kita harus susah-susah membuang tenaga dan menguras waktu dengan melakukan demo? Toh tidak dapat dipungkiri kalau cepat atau lambat BBM pasti akan naik juga. Menurut saya, hanya mereka yang berpikiran pendek dan mudah terbawa suasana yang melakukan demo. Orang-orang yang kritis dan berfikir panjang tentu tidak akan melakukannya. Coba tanya dari mana pemerintah mendapatkan suplay BBM itu? Pemerintah tentu mengimpornya dari luar negeri bukan? Perlu diketahui bahwa saat ini, harga minyak dunia sedang naik. Kalau BBM di dalam negeri tidak naik, negara kita tentu akan mengalami kerugian karena pengeluarannya lebih besar daripada pemasukan. Bisa jadi, pemerintah akan memotong anggaran dana kesehatan dan pendidikan, atau berhutang ke luar negeri untuk menutup kerugian tersebut.
Daripada kita membuang waktu dan tenaga dengan berdemo, lebih baik kita melakukan hal-hal yang bermanfaat. Coba bertanya pada diri sendiri, apa yang bisa kita lakukan? Apakah ada alternatif lain selain menggunakan BBM? Jawabannya adalah banyak. Salah satunya yaitu dengan menggunakan kendaraan umum, bersepeda atau berjalan kaki. Orang-orang di negara maju yang pendapatan per kapitanya lebih besar dari Indonesia justru lebih memilih menggunakan kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. Selain karena harga BBM di negara-negara maju jauh lebih mahal, mereka memiliki kesadaran yang tinggi tehadap lingkungan di negara mereka. Coba bandingkan dengan orang-orang di Indonesia yang selalu mengeluh kepada pemerintah untuk menanggulangi setiap masalah. Contohnya masalah banjir, bencana ini hampir setiap tahun terjadi, tetapi mereka tidak pernah sadar telah melakukan kesalahan yang sama, yaitu membuang sampah sembarangan. Itulah salah satu kelemahan masyarakat di Indonesia. Mereka menuntut dan menyalahkan pemerintah, tetapi enggan mengkoreksi diri sendiri. Masyarakat Indonesia  memiliki kesadaran diri yang rendah. Jika masih bisa menggunakan sepeda, kenapa harus naik motor? Apakah karena budaya konsumtif masyarakat kita? Memang, memakai lebih mudah daripada menciptakan. Kenyataan ini berbanding terbalik dengan budaya masyarakat di negara-negara maju. Negara Jepang contohnya, mereka tidak mengeluh atas sulitnya kehidupan. Mereka mempunyai jiwa pencipta yang tinggi. Mereka tidak lelah untuk berinovasi dan mencoba menciptakan hal baru. Bukan merupakan rahasia bahwa anak sekolah menengah di Jepang sudah bisa merakit telepon genggam sendiri. Mereka mempunyai disiplin yang tinggi. Sebenarnya, generasi muda Indonesia juga bisa melakukannya. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Dengan ilmu pengetahuan, semua pasti bisa. Pertanyaanya, mau atau tidak?
Pemanfaatan sumber daya alam di Indonesia belum maksimal. Hal ini, disebabkan kurangnya tenaga ahli. Sebagai contoh, Indonesia mengekspor hasil bumi ke negara maju, lalu oleh negara maju hasil bumi itu diolah sedemikian hingga, masuk kembali ke Indonesia dengan harga mahal. Ironis memang, tetapi itulah kenyataanya.
Harga BBM memang setiap waktu selalu naik dan tidak pernah turun. Coba dipikirkan secara logis, BBM adalah bahan bakar  fosil. Bahan bakar fosil itu sifatnya tidak dapat diperbaharui. Itu berarti suatu saat nanti pasti akan habis juga persediaannya di alam. Semakin langka suatu barang, pasti akan semakin mahal. Jadi, mau seperti apapun kita bedemo untuk menurunkan harga BBM, pasti akhirnya akan naik juga bukan? Ini menjadi PR bagi kita sebagai generasi muda untuk berinovasi  dan berfikir mencari jalan keluar dari permasalahan ini. Masih banyak energi alternatif lain selain BBM yang menunggu untuk ditemukan. Antara lain sumber energi panas bumi, gelombang air laut, angin, biogas, energi matahari, dan masih banyak sumber energi hijau lain. Dari sekian banyak sumber energi alternatif yang ada, menurut saya, yang paling tepat untuk diterapkan di Indonesia adalah sumber energi biogas.
Biogas merupakan gas hasil fermentasi bahan organik seperti kotoran sapi, ampas tahu,  limbah rumah tangga atau sampah-sampah organik oleh aktivitas anaerobikSelain bahan bakunya yang berupa sampah organik melimpah di alam, biogas merupakan sumber energi hijau yang murah dan ramah lingkungan. Pembuatannya juga sederhana dan tidak memerlukan biaya mahal. Tidak sedikit siswa di beberapa sekolah menengah atas di Indonesia yang mencoba mempraktekkan pembuatan sumber energi biogas. Tetapi karena kurangnya fasilitas dan kesempatan, potensi ini tidak dapat dikembangkan secara maksimal. Jika pemerintah lebih peka dan mau bekerja sama dengan generasi muda, bukan tidak mungkin suatu hari nanti Indonesia dapat memproduksi sumber energi dan teknologi-teknologi canggih sendiri. Saya yakin kita pasti bisa menunjukkan ke negara-negara maju di luar sana bahwa generasi muda Indonesia juga patut untuk dibanggakan.
Indonesia adalah negara besar yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah. Begitu juga sumber  daya manusianya yang terus bertambah. Banyaknya generasi muda yang terus bermunculan bisa menjadi potensi yang sangat bagus untuk memajukan teknologi di Indonesia. Yang menjadi kendala saat ini adalah kesadaran dan kesempatan. Tidak sedikit generasi muda Indonesia yang sebenarnya memiliki potensi dan kemampuan lebih jika dibandingkan dengan anak-anak lain. Hanya saja mereka belum menyadari kemampuan yang dimiliki. Di sisi lain, mereka yang sadar akan kelebihannya justru berhenti di tengah jalan karena tidak ada kesempatan dan fasilitas. Tidak menutup kemungkinan jika mereka diberikan pemahaman akan kemampuan mereka dan diberikan fasilitas yang mendukung, suatu saat nanti Indonesia dapat menciptakan dan mematenkan penemuan-penemuan mereka sendiri. Sumber daya alam dan sumber energi hijau sudah ada, yang dibutuhkan sekarang adalah tenaga ahli dan fasilitas.
Jadi, yang perlu kita lakukan adalah percaya dan yakin bahwa kita bisa. Kita memiliki kecerdasan dan kemampuan lebih yang terpendam di dalam diri kita, didukung dengan fasilitas penujang tentunya. Bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti generasi Indonesia dapat mewujudkan impian teknologi hijau masa depan. Teknologi yang ditemukan dan diciptakan oleh generasi muda Indonesia, dikelola oleh generasi muda Indonesia, dan ditujukan untuk Indonesia. Sehingga kita tidak perlu mengandalakan barang-barang impor dari negara maju. Saya yakin kita bisa menciptakan teknologi kita sendiri. Begitu juga dengan sumber energi, seperti biogas yang diproduksi oleh Indonesia, dikekola oleh Indonesia, dan ditujukan untuk kesejahteraan Indonesia. Jika kita memiliki sumber energi yang kita kelola sendiri, kita tidak perlu lagi mengandalkan suplay bahan bakar dari negara-negara maju. Dari Indonesia,  oleh Indonesia, untuk Indonesia. Kesadaran itu dimulai dari diri kita masing-masing. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Dengan ilmu pengetahuan, semua pasti bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...